MEDIAVERS.ID -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sedang menjalani pengobatan setelah kunjungan kerja di Eropa. Hal ini diungkapkan oleh Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni.Menurut Sahroni, SYL seharusnya pulang pada tanggal 1 Oktober, namun kepulangannya tertunda karena harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kepergiannya ke luar negeri awalnya memang telah dijadwalkan.
"Pak SYL seharusnya pulang pada tanggal 1 Oktober setelah menjalani kegiatan di luar negeri. Namun, karena masalah kesehatan pada prostatnya, ia harus segera dirawat di rumah sakit," ujar Sahroni dilangsir CNNIndonesia.com pada Selasa (3/10).Sahroni juga memastikan bahwa Syahrul akan segera kembali ke Jakarta dalam waktu dekat. Menurutnya, SYL dijadwalkan akan kembali ke Tanah Air pada Jumat, 5 Oktober mendatang."Oleh karena itu, pada tanggal 5 Oktober beliau akan berada di Jakarta," kata Sahroni.
Namun, Kementerian Pertanian kehilangan kontak dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo setelah kunjungan kerjanya di Eropa. Saat itu, Syahrul juga diduga menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi di kementeriannya.
Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi, mengatakan bahwa hingga saat ini ia masih tidak tahu keberadaan Syahrul. Kabar terakhir tentang Keberadaannya adalah saat kunjungan kerja di Spanyol.
"Hingga saat ini, kami terus mencari tahu keberadaan Pak Menteri karena kami belum menerima kabar apapun mengenai keberadaannya," ujar Harvick di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (3/10).
Ditjen Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada informasi mengenai kepulangan Syahrul Yasin Limpo dari luar negeri ke Indonesia.
Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Silmy Karim, menyatakan bahwa seharusnya Syahrul kembali dari Eropa pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2023.
"Kepulangan beliau direncanakan pada tanggal 30 namun, hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," ungkap Silmy di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa (3/10).(*)